Minggu, 14 Juni 2009

TULISAN TERBARU SAYA

________________________________________________

BERANDA :: ALAMAT :: POS-EL :: TELEPON :: BUKU TAMU

_________________________________________________

Satu Tanah Air, Bangsa, dan


Satu Bahasa



Mahmud Jauhari Ali



=====Banyak perbedaan yang kita temukan di negara Indonesia ini. Perbedaan suku, warna kulit, budaya, agama, pandangan hidup, dan perbedaan lainnya menjadikan negara kita rentan dengan pertikaian yang tidak jarang berujung dengan korban jiwa yang kadang tidak sedikit jumlahnya. Bahkan, perbedaan kepentingan telah mengakibatkan tindakan-tindakan pemisahan diri dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia oleh sebagian warga negara Indonesia. Jika kita mengingat kembali pertikaian-pertikaian dan tindakan-tindakan pemisahan diri tersebut di negara kita yang disebabkan perbedaan-perbedaan yang ada di masyarakat Indonesia, hati kita tentu merasa sedih.

=====Waktu telah berlalu dan segala kejadian yang kita ingat itu pun telah terjadi, kini bukan saatnya kita larut dalam kesedihan, melainkan bangkit dari keterpurukan yang ada di negara kita. Perbedaan seyogyanya tidak kita sikapi dengan sikap kekanak-kanakan, tetapi kita pandang dengan sikap dewasa. Bangsa kita sudah cukup tua untuk melakukan perbuatan-perbuatan tidak terpuji yang merugikan kita sendiri dan cukup sudah kita melakukannya. Sudah lebih 63 tahun bangsa kita merdeka, sudah setua itu pulalah seharusnya kita berpikir dengan arif dan bijaksana dalam menyikapi segala perbedaaan yang ada di negara ini. Dalam kaitannya dengan perbedaan-perbedan tersebut, masih ingatkah kita dengan ikrar Sumpah Pemuda yang terjadi sebelum bangsa kita merdeka dari penjajahan? Jika kita sampai lupa dengan peristiwa itu, sungguh terlalulah kita.

=====Dalam peristiwa itu para tokoh perjuangan kemerdekaan berikrar satu dalam tanah air, bangsa dan satu dalam bahasa. Ikrar itu seharusnya juga harus melekat dalam dada kita sampai detik ini. Artinya, pada masa kini kita juga harus mengakui bahwa kita sebagai warga negara Indonesia adalah satu dalam tanah air, bangsa dan satu dalam bahasa. Tanah air kita sama, yakni tanah air Indonesia. bangsa kita juga sama, yakni bangsa Indonesia. Bahkan untuk berkomuikaasi antarwaraga Indonesia, kita sama-sama menggunakan bahasa Indonesia. Tidakkah kita merasa bodoh jika kita harus bertikai apalagi memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia hanya karena perbedaan yang ada di negara kita? Kita adalah bangsa yang besar dan sudah sepantasnyalah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hal ini. Sebagai bukti kesyukuran kita, marilah kita jaga persatuan dan kesatuan bangsa yang besar itu tanpa adanya pertikaian-pertiakaian dan pemisahan diri dari negara Indonesia.

=====Dalam kaitannya dengan persatuan dan kesatuan bangsa kita, menggunakan bahasa Indonesia merupakan salah satu usaha kita untuk mempererat persatuan dan kesatuan tersebut. Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan di negara kita. Dengan menggunakan bahasa Indonesia secara konsisten, kita telah mempertebal satu persamaan besar di negara ini, yakni persamaan dalam hal penggunaan bahasa. Penggunaan bahasa yang sama ini menciptakan kondisi yang mendukung persatuan dan kesatuan di negara kita. Dapat kita katakan juga bahwa semangat menggunakan bahasa Indonesia adalah sebagai salah satu modal dasar untuk memperkukuh kesatuan negara Indonesia. Persatuan dan kesatuan di negara kita sangatlah penting dalam usaha menjaga kedamaian di masyarakat Indonesia dan keutuhan negara kita. Untuk itulah mari kita secara konsisten menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi antarwarga Indonesia! Mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia berarti menegakkan persatuan dan kesatuan negara yang kita cintai ini.

=====Sudah saatnya kita mulai berbenah diri dalam memandang perbedaaan-perbedaan yang ada di negara yang agamis ini. Sudah saatnya pula kita beranjak dewasa, yakni tidak mengunakan kekuasaan yang ada untuk menekan kebebasan kelompok yang dianggap berbeda dalam hal apa pun, termasuk dalam pelaksanaan ibadah tertentu. Ingatlah bahwa kita dibungkus dalam satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa. Tubuh boleh beda, tetapi pakaian kita tetap sama, yakni Indonesia.

2 komentar:

  1. Ass.

    Bagaimana kalau dibalik? Tubuh kita tetap sama; yakni Indonesia, meskipun pakaian kita boleh beda.

    Penggunaan bahasa Indonesia, dapat dilihat dari calon presiden, yang seperti kena sindrom Cinta Laura; English campur Bahasa, dan terkadang hanya sekedar menterjemahkan saja alias mengulangi kata dalam dua bahasa. Di manapun seorang pemimpin (calon) selama berada di Indonesia, selayaknya menggunakan Bahasa dengan baik dan benar.

    BalasHapus
  2. Wa'alaikumussalam w.w.

    Ya itu Pak, kita sama walaupun berada dalam perbedaan....

    Sip! Memang sebenarnya orang-orang yang dikagumi banyak orang, seperti presiden harus menggunakan bahasa secara baik dan benar. Ketika masih calon pun harus seperti itu juga.

    BalasHapus

SILAKAN ANDA BERKOMENTAR!