Wujudmu ...... Karya Mahmud Jauhari Ali
akankah wujudmu itu kujumpai kembali di sini?
mengayuh perahu, menembus kabut dengan senyum manja
dan kita jalan bersama sambil bernyanyi
menyuarakan kata-kata senja yang tertimbun oleh bibir-bibir naga bura
tapi,
tampaknya itu hanyalah impian belaka yang mengawang, bukan?
kau seakan telah menguap seperti air rawa yang terbang
lalu kau lesap ketika dedaunan rhizophora racemosa merisik rendah
mendeburkan dendam kesumat dalam pendam
sementara wajah-wajah tirus terus mendongak
melepaskan tangis-tangis ke dadamu
dan, adakah yang lebih getir daripada itu, selia?
lalu apakah kau tahu,
tangan-tangan mungil yang dulu riang telah menjadi pedang?
menghunus jantung-jantung perawan
hingga terasmu yang retak itu menjadi basah
aku pun gelisah
entahlah, apakah suatu ketika kau akan tahu sebuah cerita tentangku
aku telah berjalan ribuan mil jaraknya
kakiku pun telah terluka akibat menyusuri kersik-kersik jalanan berair mata
tapi, sungguh tak kunjung kutemukan padi-padi runduk seperti janjimu dulu
ya, janji manis yang sering kaumuntahkan dari bibirmu yang gagah itu
lalu apa sebenarnya yang telah kutemukan di sini?
mungkin orang-orang asing akan terpingkal-pingkal jika mengetahuinya
mengapa? karena yang kutemukan hanyalah lalang-lalang liar
menyayat daging, hingga rasa perih bertahta di dada-dada luka
mungkinkah suatu waktu kau seperti bulan perak menjamu malam?
dan, sungguh tak salah jika kau bagai rembulan indah
menerangi hati-hati yang telah lama kaugerus dengan jari runcingmu yang perkasa
menjadikan tanah ini hijau beratap cinta
Tanah Borneo, 13 Februari 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAKAN ANDA BERKOMENTAR!