TULISAN TERBARU MAHMUD JAUHARI ALI

Masyarakat Kalimantan Selatan dan Bahasa Indonesia

Mahmud Jauhari Ali
Pencinta Bahasa dan Sastra

Masyarakat Kalimantan Selatan merupakan bagian dari bangsa Indonesia. Bahasa resmi di Indonesia yang dipakai oleh seluruh rakyat Indonesia termasuk masyarakat Kalimantan Selatan adalah bahasa Indonesia. Masyarakat Kalimantan Selatan dan bahasa Indonesia saling membutuhkan satu dengan lainnya. Bahasa Indonesia membutuhkan masyarakat Kalimatan Selatan sebagai pendukungnya sehingga bahasa Indonesia tetap lestari di negara kita. Masyarakat Kalimantan Selatan juga membutuhkan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan orang-orang dari suku lain. Masyarakat Kalimantan Selatan membutuhkan bahasa Indonesia pula dalam memperoleh pengetahuan dari buku-buku berbahasa Indonesia dan dari para pengajar yang mengunakan bahasa Indonesa di sekolah dan di perkuliahan. Dalam situasi resmi, seperti rapat di kelurahan, masyarakat Kalimantan Selatan pun membutuhkan bahasa Indonesia untuk menyampaikan pendapat atau sekadar untuk bertanya. Bahkan, dalam menuliskan hari ulang tahun kemerdekaan negara Indonesia, masyarakat Kalimantan Selatan memerlukan bahasa Indonesia.
Dalam kondisi saat ini masyarakat Kalimantan Selatan dan bahasa Indonesia sedang mengalami sejumlah masalah. Masyarakat Kalimantan Selatan saat ini harus sabar menerima berbagai masalah seperti kelangkaan dan kenaikan bahan bakar minyak, pemadaman listrik seacara bergilir, dan kebakaran rumah yang dialami sebagian masyarakat Kalimantan Selatan. Bahasa Indonesia pun saat ini sedang mengalami masalah. Banyak orang yang tidak memakai bahasa Indonesia dalam berkomunikasi pada situasi yang mengharuskan mereka memakai bahasa Indonesia. Sebagian orang lebih memilih menggunakan bahasa gaul dalam berkomunikasi, seperti di sinetron, film nasional, dan dalam kehidupan nyata. Sebagian orang juga lebih memilih sebagian kata bahasa asing daripada menggunakan bahasa Indonesia secara penuh.
Lalu, apakah kita hanya berdiam diri sebagai tanda sabar terhadap masalah-masaah di atas? Jika kita hanya berdiam diri menghadapi masalah, berarti kita sedang pasrah. Dalam kesabaran tentulah ada kewajiban bagi kita untuk berusaha mengubah keadaan yang tidak atau kurang baik menjadi baik atau lebih baik. Dalam kaitannya dengan kondisi yang dialami masyarakat Kalimantan Selatan saat ini, kita harus menyikapinya dengan akal dan bukan dengan emosi yang tidak baik. Kelangkaan bahan bakar bensin dan solar misalnya, harus kita hadapi dengan penghematan dalam menggunakannya. Penghematan yang saya maksud dapat berupa mengurangi pemakaian kedua bahan bakar tersebut dan dapat pula dengan penggunaan alat atau bahan-bahan lain yang telah terbukti dapat menghemat pemakaian bensin dan solar. Para pengecer bensin dan solar di Kalimantan Selatan juga harus menjual bahan bakar dengan harga yang tidak terlalu tinggi sehingga tidak memberatkan warga masyarakat Kalimantan Selatan lainnya. Mencintai sesama tentulah lebih mulia daripada mencintai uang demi ego semata. Khusus untuk minyak tanah, kita dapat menggantinya dengan bahan bakar yang lebih murah harganya dan lebih mudah mendapatkannya daripada minyak tanah. Bagi yang belum mampu membeli kompor gas elpiji atau takut menggunakannya, kayu bakar dan serbuk kayu misalnya, dapat kita gunakan untuk mengantikan penggunaan minyak tanah. Dapat juga pemakaiannya selang-seling. Misalnya satu minggu menggunakann minyak tanah dan satu minggu berikutnya menggunakan kayu bakar atau serbuk kayu sebagai bentuk penghematan.
Penggunaan kayu bakar dan serbuk kayu atau yang lainnya bagi yang tidak memakai kompor gas elpiji sangatlah membantu masyarakat kecil dalam hal memasak. Pengalihan minyak tanah ke gas elpiji memang belum dapat menjadikan masyarakat Kalimantan Selatan lebih makmur dan sejahtera daripada sebelumnya di semua lapisan masyarakat. Bahkan, tidak semua masyarakat Kalimantan Selatan mampu membeli kompor gas elpiji beserta tabungnya. Menyikapi hal seperti ini, tidak salahnya masyarakat Kalimantan Selatan mengunakan bahan bakar yang lebih hemat biaya, seperti kayu bakar atau yang lainnya. Mengenai pemadaman bergilir, kita dapat menggunakan penerang dengan hati-hati. Jika kita menggunakan lilin misalnya, kita letakkan saja lilin itu di atas piring dan berilah air di dalam piring tersebut. Hal ini dapat menghindarkan kita dari bahaya kebakaran rumah. Selain masyarakat Kalimantan Selatan yang harus berusaha menyikapi masalah di atas, pihak Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan juga harus terus berusaha untuk mengatasi masalah yang sedang terjadi di provinsi ini. Dalam hal usaha pemerintah ini, kita sebagai masyarakat Kalimantan Selatan juga harus mendoakan pemerintah kita agar dapat secepatnya mengatasi masalah yang ada.
Kembali ke masalah bahasa Indonesia yang dapat kita katakan sedang mengalami krisis penggunaan, kita pun harus berbuat untuk kemajuannya. Walau bagaimanapun, kita memerlukan bahasa Indonesia. Kita harus bersikap positif terhadapnya. Bahasa Indonesia harus kita gunakan sebagaimana mestinya. Jika dalam situasi dan kondisi yang mengharuskan kita berbahasa Indonesia, kita harus menggunakannya. Kita harus dapat menggunakan bahasa Indonesia, bahasa daerah, bahasa gaul, dan bahasa asing sesuai situasi dan kondisinya. Dengan demikian pemakaian bahasa-bahasa tersebut, salah satu di antaranya tidak memasuki wilayah pemakaian bahasa yang lain. Misalnya, saat ini terjadi pemakaian bahasa gaul dan bahasa asing di wilayah pemakaian bahasa Indonesia.
Pemerintah dalam hal ini juga harus berusaha agar pemakaian bahasa Indonesia tidak lagi mengalami krisis pemakaian. Pihak pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah harus sedapat mungkin memberikan pejelasan kepada masyarakat tentang penggunaan bahasa Indonesia, bahasa daerah, bahasa gaul, dan bahasa asing. Saran saya, pemerintah sebaiknya membuat surat kabar atau tabloid kebahasaan yang dapat dibaca oleh seluruh masyarakat Kalimantan Selatan. Jadi, masyarakat Kalimantan Selatan dapat menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Bagaimana menurut Anda?