Senin, 04 Mei 2009

TULISAN TERBARU SAYA

________________________________________________

BERANDA :: ALAMAT :: POS-EL :: TELEPON :: BUKU TAMU

_________________________________________________


Antara Penulis dan Surat Kabar


Mahmud Jauhari Ali

Pengurus Komunitas Sastra Indonesia

Cabang Kertak Hanyar


=====Tidak dapat kita pungkiri bahwa menulis merupakan sebuah kegiatan yang masih belum menyentuh semua orang. Hanya sebagian masyarakat Indonesia yang gemar menuliskan ide-ide dan pengetahuannya. Jika mereka ditanya mengapa tidak menulis, mereka kebanyakannya beralasan sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Sebagiannya lagi beralasan tidak memiliki bakat menulis. Sebenarnya semua orang diberi waktu oleh Tuhan sama dalam setiap hari, 24 jam. Setiap orang juga memiliki kesibukan masing-masing. Kita perlu tahu bahwa para penulis andal yang memiliki nama besar pun tentunya memiliki pekerjaan lain di luar kegiatan mereka menulis. Akan tetapi, mereka tetap bisa menulis.

Kita juga perlu memandang diri kita dan renungkan apakah benar kita tidak memiliki waktu untuk sekadar menulis. Menulis tidak harus selesai dalam satu kali duduk, tetapi menulis dapat dilakukan secara bertahap. Sebuah tulisan tentu dapat kita kerjakan secara berkelanjutan. Artinya, dalam menulis bukan sebuah beban yang harus segera kita selesaikan dalam satu waktu. Menulis dapat kita lakukan kapan dan di mana saja saat kita memiliki kesempatan untuk menuangkan ide-ide dan pengetahuan kita dalam bentuk tulisan. Kita dapat memanfaatkan waktu di sela-sela kesibukan kita. Saat malam hari atau sebelum salat Subuh misalnya, dapat kita manfaatkan untuk menulis. Jika tidak selesai, kita lanjutkan esok harinya. Pada umumya kita tidak menulis bukan karena sibuk dengan pekerjaan, melainkan sibuk dengan kemalasan kita sendiri. Rasa malas itulah yang menjadi akar penyebab kita tidak menulis.

=====Menulis merupakan keterampilan yang dapat kita pelajari selama kita mau mempelajarinya. Kita dilahirkan di dunia ini tentulah tidak langsung dapat menulis, tetapi kita belajar untuk dapat menulis. Seorang penulis andal dan memiliki nama besar pun tentunya semula tidak dapat menulis, tetapi dengan proses belajar akhirnya ia pun menjadi mahir menulis. Dengan demikian, menulis adalah sebuah bakat tidaklah tepat. Kita diciptakan Tuhan YME dengan membawa kemampuan yang dapat kita kembangkan melalui proses belajar, termasuk dalam hal ini adalah menulis.

=====Menulis dapat kita lakukan di media kertas maupun elektronik. Kita menulis bertujuan untuk menyampaikan ide-ide dan pengetahuan kita kepada orang lain sehingga orang-orang mendapatkan pencerahan dari hal-hal yang kita sampaikan lewat tulisan tersebut. Dalam kaitannya dengan tujuan menulis tersebut, surat kabar sangat berperan dalam dunia tulis-menulis. Bagaimana pun juga, surat kabar dengan kolom berkarya bagi penulis memberikan kontribusi bagi semua penulis, baik para kolumnis, penyair, cerpenis, esais, maupun kritikus dalam menyampaikan ide-ide dan pengetahuan mereka lewat tulisan kepada masyarakat luas. Dengan tulisan-tulisan mereka, masyarakat luas mendapatkan pengetahuan yang berguna dalam meningkatkan mutu masyarakat. Dalam kaitannya dengan masyarakat, penulis dan media cetak memiliki kontribusi dalam mencerdaskan masyarakat Indonesia. Dengan demikian antara penulis dan surat kabar memiliki hubungan dalam hal meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia guna menghadapi kehidupan global yang semakin mengalami perkembang pesat dari waktu ke waktu.

=====Antara penulis dan surat kabar juga memiliki hubungan yang saling menguntungkan. Penulis mendapat keuntungan dengan dimuatnya tulisan mereka di surat kabar. Dengan pemuatan itu, para penulis dapat menyampaikan ide-ide dan pengetahuan mereka kepada masyarakat luas. Dengan adanya tulisan-tulisan dari para penulis, surat kabar pun mendapatkan keuntungan karena tulisan-tulisan itu turut mengisi kolom berkarya di surat kabar. Berdasarkan uraian di atas, sudah saatnya kita mencoba menuangkan ide-ide dan pengetahuan kita ke dalam bentuk tulisan. Tulisan yang dapat kita buat tentunya dapat dalam berbagai bentuk seperti artikel, esai, cerita pendek, maupun puisi. Dalam kaitannya dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia seperti yang saya paparkan di atas, marilah kita menulis di surat kabar. Jangan jadikan kesibukan kita sebagai alasan kita untuk tidak menulis. Jangan pula kita jadikan ketidakmahiran kita dalam menulis sebagai alasan kita tidak menuangkan ide-ide dan pengetahuan kita ke dalam bentuk tulisan. Jika kita bersungguh-sungguh dan dengan bantuan Tuhan YME, kita akan dapat menjadi seorang penulis yang andal dan berguna untuk kemajuan masyarakat Indonesia. Bagaimana menurut Anda?

3 komentar:

  1. Ass.

    Yap, tidak salahnya mencoba untuk menulis, paling tidak apa yang terdekat dengan diri kita, banyak hal yang perlu dituliskan untuk menjadikan hal yang (mungkin) kecil menjadi lebih berarti dan diperhatikan.

    Dengan surat kabar? Memang tergantung koran yang bersangkutan, tapi untuk mencoba dan terus mencoba tentu pada saatnya akan menemukan jalan adanya kesesuaian diantara yang menulis dengan pengelola surat kabar yang bersangkutan.

    BalasHapus
  2. Oh ya ... saat mengomentari tulisan tentang antikritik, ternyata tidak masuk pada postingan tersebut.

    Disini saja lah (nanti bisa dihapus).
    Setiap budaya mempunyai mekanisasi kritik masing-masing, jadi terkadang muncul kritik dengan mekanisasi budaya tertentu akan membangkitkan antikritik dari orang yang berbudaya berbeda. Antikritik yang terjadi seperti yang digambarkan di atas dapat dilihat sebagai telah terjadinya budaya yang bersangkutan, sehingga tidak begitu pas menerima kritik dengan mekanisasi yang berbeda, hal ini bisa jadi berhubungan dengan semakin terkalahkannya budaya yang bersangkutan yang dapat dilihat dari salah satunya hilangnya beberapa bentuk kesenian atau semakin mengalami kepunahan; karena isi dan pesan yang disampaikan dalam berkesenian tersebut sebenarnya adalah mekanisasi kritik dalam budaya yang bersangkutan.

    Namun yang jelas, kritik harus dipandang sebagai kenyataan adanya perbedaan dan adanya perubahan, serta adanya kelemahan dalam setiap orang.

    salam hangat

    BalasHapus
  3. Wassalamu'alaikum w.w.

    Salam hangat pula untuk bung Benyamine.

    Sebuah komentar yang berharga untuk kita semua. Memang harus ada kesusaian antara penulis dengan surat kabar. Akan tetapi yang juga harus kita perhatikan adalah kebesaran hati pengelola surat kabar untuk menyediakan ruang publikasi yang luas bagi penulis. Walau bagaimanapun juga, penulis dan surat kabar saling membutuhkan. Setuju?

    BalasHapus

SILAKAN ANDA BERKOMENTAR!