Kamis, 01 Oktober 2009

TULISAN TERBARU SAYA

Degubmu Memburu Batinku


Mahmud Jauhari Ali




di detik menjelang malam gulita
bergemuruh perutmu
kau marah, kau beringas, kau adalah korban

degubmu
menghamburkan jasad-jasad penuh ketakutan teramat sangat
mereka keluar dari rumah, kantor, dan bangunan lainnya

degubmu
membuat bangunan-bangunan ambruk
kaca-kaca menjadi puing-puing tajam
hubungan telepon sempat terputus
dan, hati yang risau

oh dunia seakan remuk
seakan menuntut balas
ia meronta atas kesakitan dirinya
hari ini, ia kembali mengadukannya kepada kita.

ia rusak akibat kita, Kawan
ya!
ada yang merusak
ada yang diam membisu
ada yang tiada berdoa untuk kesadaran sesama yang salah

kita!
sadarkah kita dengan ini?
dengan teguran yang sebenarnya telah berulang-ulang dari-Nya

diam?
diamkah kita kembali?
diam bukan sebuah jawaban, Kawan
tak ada yang membenarkan diamnya kita

kita semua bertanggung jawab!
mungkin dari kita telah berdoa
telah berusaha
namun hanya dari kita, bukan semuanya!

hari ini gempa
kemarin gempa
lalu entah esok akan ada apa lagi ....

awan masih mendung di atas kita, Kawan
dunia sedang merintih
lalu kita?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SILAKAN ANDA BERKOMENTAR!