________________________________________________
BERANDA :: ALAMAT :: POS-EL :: TELEPON :: BUKU TAMU
_________________________________________________
Kau Batu yang Beku
Mahmud Jauhari Ali
aku duduk di terasmu saat bulan sedang hilang
kulihat ada gitar klasik menganggur tanpa derap nadi
tergeletak di bawah meja bertaplak debu duka
lalu kau datang di saat orang-orang menyetem senar-senarnya
sambil tersenyum kau elus-elus kepala para bocah
mereka kegirangan serupa bebek-bebek diberi pakan
lalu kau beranjak pergi
melesat bersama elang dan gagak berbulu hitam
kulihat cakarmu mencengkram kuat-kuat di atas awan sana
hewan-hewan kecil dari lautan dan daratan pun berdarah-darah olehmu
lalu kau bersama gerai-gerai rambutmu memakan semuannya
hingga tinggal tulang-belulang saja yang berserak tak berseni
suatu ketika kudengar ada hembusan dari balik tanah
ya, itulah angin yang menggiring jejak para tualang mengejarmu
bergumul dengan deru dan perkelahian zaman
menyerumu, merayumu, berusaha mengembalikanmu di titik awal
tapi, kau tetap saja bertubuh batu yang gemar mematung beku
ya, beku!
walau beragam bencana meledak-ledak di terasmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAKAN ANDA BERKOMENTAR!