________________________________________________
BERANDA :: ALAMAT :: POS-EL :: TELEPON :: BUKU TAMU
_________________________________________________
Selaku Burung di Pucuk Cemara
Mahmud Jauhari Ali
izinkan aku memetik rambut dari lambungmu
yang kautanam sejak senja menguning beberapa tahun silam
tapi, kau jangan meringis saat kuiris kulit luarnya yang halus
singkap matamu, dan kau tak akan tersedu kala aku melepasnya
di terasmu ini, seduhilah aku secangkir darah perawan laut
namun, pilih yang sewarna gelombang lepas
aku tak mau yang merah, apalagi berbau amis
aku ingin, tubuhmu kauperas segigih camar yang terus tertatih
lalu kucurkan keringatmu ke tanah-tanah bertuan sepi dan berwajah tandus
maka akan tumbuh berkuntum-kuntum wangi di tubuhku dan tubuhmu
di temaram malam, lihatlah bulan dengan lentik jemarimu yang ungu
arahkan pandangmu pada samudera di bawahnya yang meratap
bergulung-gulung dan memecah sunyinya rimba alam kita
pagi ini, udara sejuk merisik di sela-sela batu sungai yang tak sepermai dulu
mereka menunggumu melesapkan jamur-jamur liar dan nakal
bersama pedang bumi panjang di tangan kananmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAKAN ANDA BERKOMENTAR!