Antara Penulis dan Media Cetak
Mahmud Jauhari Ali
Mahmud Jauhari Ali
Pencinta Bahasa dan Sastra
Tidak dapat kita pungkiri bahwa menulis merupakan sebuah kegiatan yang masih belum menyentuh semua orang. Hanya sebagian masyarakat Indonesia yang gemar menuliskan ide-ide dan pengetahuannya. Jika mereka ditanya mengapa tidak menulis, mereka kebanyakannya beralasan sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Sebagiannya lagi beralasan tidak memiliki bakat menulis. Sebenarnya semua orang diberi waktu oleh Tuhan sama dalam setiap hari, 24 jam. Setiap orang juga memiliki kesibukan masing-masing. Kita perlu tahu bahwa para penulis andal yang memiliki nama besar pun tentunya memiliki pekerjaan lain di luar kegiatan mereka menulis. Akan tetapi, mereka tetap bisa menulis. Kita juga perlu memandang diri kita dan renungkan apakah benar kita tidak memiliki waktu untuk sekadar menulis. Menulis tidak harus selesai dalam satu kali duduk, tetapi menulis dapat dilakukan secara bertahap. Sebuah tulisan tentu dapat kita kerjakan secara berkelanjutan. Artinya, dalam menulis bukan sebuah beban yang harus segera kita selesaikan dalam satu waktu. Menulis dapat kita lakukan kapan dan di mana saja saat kita memiliki kesempatan untuk menuangkan ide-ide dan pengetahuan kita dalam bentuk tulisan. Kita dapat memanfaatkan waktu di sela-sela kesibukan kita. Saat malam hari atau sebelum salat Subuh misalnya dapat kita manfaatkan untuk menulis. Jika tidak selesai, kita lanjutkan esok harinya. Pada umumya kita tidak menulis bukan karena sibuk dengan pekerjaan, melainkan sibuk dengan kemalasan kita sendiri. Rasa malas itulah yang menjadi akar penyebab kita tidak menulis.
Menulis merupakan keterampilan yang dapat kita pelajari selama kita mau mempelajarinya. Kita dilahirkan di dunia ini tentulah tidak langsung dapat menulis, tetapi kita belajar untuk dapat menulis. Seorang penulis andal dan memiliki nama besar pun tentunya semula tidak dapat menulis, tetapi dengan proses belajar akhirnya ia pun menjadi mahir menulis. Dengan demikian, menulis sebuah bakat tidaklah tepat. Kita diciptakan Tuhan YME dengan membawa kemampuan yang dapat kita kembangkan melalui proses belajar, termasuk dalam hal ini adalah menulis.
Menulis dapat kita lakukan di media kertas maupun elektronik. Kita menulis bertujuan untuk menyampaikan ide-ide dan pengetahuan kita kepada orang lain sehingga orang-orang mendapatkan pencerahan dari hal-hal yang kita sampaikan lewat tulisan tersebut. Dalam kaitannya dengan tujuan menulis tersebut, media cetak sangat berperan dalam dunia tulis-menulis. Bagaimana pun juga, media cetak memberikan kontribusi bagi semua penulis, baik, para kolumnis, penyair, cerpenis, esais, maupun kritikus dalam menyampaikan ide-ide dan pengetahuan mereka lewat tulisan kepada masyarakat luas. Dengan tulisan-tulisan mereka, masyarakat luas mendapatkan pengetahuan yang berguna dalam meningkatkan mutu masyarakat. Dalam kaitannya dengan masyarakat, penulis dan media cetak memiliki kontribusi dalam mencerdaskan masyarakat Indonesia. Dengan demikian antara penulis dan media cetak memiliki hubungan dalam hal meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia guna menghadapi kehidupan global yang semakin mengalami perkembang pesat dari waktu ke waktu.
Antara penulis dan media cetak juga memiliki hubungan yang saling menguntungkan. Penulis mendapat keuntungan dengan dimuatnya tulisan mereka di media cetak. Dengan pemuatan itu, para penulis dapat menyampaikan ide-ide dan pengetahuan mereka kepada masyarakat luas. Dengan adanya tulisan-tulisan dari para penulis, media cetak pun mendapatkan keuntungan karena tulisan-tulisan itu turut mengisi kolom di media cetak. Berdasarkan uraian di atas, sudah saatnya kita mencoba menuangkan ide-ide dan pengetahuan kita ke dalam bentuk tulisan. Tulisan yang dapat kita buat tentunya dapat dalam berbagai bentuk seperti artikel, esai, cerita pendek, maupun puisi. Dalam kaitannya dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia seperti yang saya paparkan di atas, marilah kita menulis di media cetak. Jangan jadikan kesibukan kita sebagai alasan kita untuk tidak menulis. Jangan pula kita jadikan ketidakmahiran kita dalam menulis sebagai alasan kita tidak menuangkan ide-ide dan pengetahuan kita ke dalam bentuk tulisan. Jika kita bersungguh-sungguh dan dengan bantuan Tuhan YME, kita akan dapat menjadi seorang penulis yang andal dan berguna untuk kemajuan masyarakat Indonesia. Bagaimana menurut Anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAKAN ANDA BERKOMENTAR!