________________________________________________
BERANDA :: ALAMAT :: POS-EL :: TELEPON :: BUKU TAMU
_________________________________________________
Antara Selia dan Yessika ......... Karya Mahmud Jauhari Ali
kubebat luka di tangan selia pada rintik kabut pagi yang abu-abu
wangi rambutnya masih berjuntai
lekat bagai lumut di dinding daging yang melunak
sepanjang jalan aku mengenangnya
alisnya, dagunya, dan lentik rambut matanya selalu tersenyum
dan angin terus menyeringai melihatnya
di suatu petang, tanpa tedeng aling-aling, yessika datang
menyapaku pula dengan nyanyian lembutnya
dia masih berdiri tegak serupa tiang pancang yang menjulang ke langit
wajahnya terlihat bersih dengan kelopak mata sawo matang
bibirnya halus serupa pintu gerbang sebuah loka
yang terus memuntahkan suara yang menghujam
meruntuhkan batu-batu cadas
selia dan yessika, seperti perayu dan penyeru
jalanku yang semula gontai mulai gopoh melihat keduanya yang berbeda
sembari duduk kelelahan aku pun menanya
mengapa mereka ada?
Kalimantan Selatan, 5 September 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAKAN ANDA BERKOMENTAR!